Bentuk sebuah kepedulian Tim Kang Dada Kepada rakyat kecil yang mendapatkan musibah kebakaran di kec.Bojongloa Kidul, Bandung
Kamis, 31 Juli 2008
.:Kang Dada Peduli:.
Rabu, 30 Juli 2008
Bandung 2008-2013 Makmur
Secara konseptual, penanganan kemiskinan adalah dengan membebaskan kelompok kurang beruntung secara ekonomi, agar dapat menolong dirinya sendiri berdasarkan pendekatan pemberdayaan, dan bukan pada pendekatan instan, sehingga diharapkan dapat mengembangkan sikap kemandirian secara berlanjutan. Kegiatan ini direncakan akan dilakukan dengan menggunakan dua macam pendekatan, yakni peningkatan pendapatan, dan penurunan pengeluaran kelompok sasaran secara proporsional. Bawaku makur adalah solusi yang dirasa akan efektif, karena dana hibah yang diberikan oleh pemerintah, dapat digunakan untuk menunjang kegiatan ekonomi produktif, dengan harapan akan meningkatkan pendapatan para penerima bantuan. Di luar itu, pemerintah juga menyadari, guna mendorong peningkatan kemakmuran warga, pemerintah akan melakukan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur kota yang menjadi kewenangan pemerintah Kota Bandung, diantaranya:
1. Jalan dan Transportasi
2. Penerangan Jalan Umum
3. Penataan PKL
4. Pasar Tradisional
5. Pengangguran
6. Pemangunan SOR
7. Pemberantasan Korupsi
Optimis dan Tetap Tawakal
Kang Dada meski dinilai optimis oleh khalayak, sebagaimana diungkapkan sebuah artikel dalam Harian Umum Pikiran Rakyat, Senin, 28 Juli 2008, tetap bersikap berserah diri dan tidak berhenti berusaha. Hari Jumat, 25 Juli, lalu pasangan Dada-Ayi menerima kehormatan berupa penyerahan kain ulos sebagai tanda kepercayaan dan dukungan dari warga Kota Bandung asal Tapanuli pada “Malam Seni Budaya Batak Spektakuler 2008” di Sabuga. Mayjen Edward Aritonang menerangkan,“Mereka yang diulosi adalah orang yang dianggap sebagai pemimpin yang berhasil.” Meskipun demikian, Kang Dada tetap bersikap rendah hati dan menyerahkan semua keputusan kembali kepada Tuhan dan warga Kota Bandung sendiri. Keberhasilan Kang Dada adalah keberhasilan warga Kota Bandung juga, dan kepercayaan warga Kota Bandung adalah amanah yang akan terus dipegang Kang Dada.
Selasa, 29 Juli 2008
Dada-Ayi Terapkan Transparasi; Kota Bandung Hijau dan Nyaman Jadi Komitmen
Transparansi anggaran akan menjadi pola Pemerintah Kota Bandung apabila pasangan Dada-Ayi terpilih sebagai wali Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2008-2013. Dalam pelaksanaannya, pemasukan dan pengeluaran alokasi dana akan diumumkan kepada masyarakat.
“Dengan transparansi anggaran, masyarakat akan mengetahui penggunaan pajak yang mereka bayar. Lebih jauh lagi masyarakat juga ikut partisipasi dan mengawasi, sekaligus menjadi salah satu upaya untuk menghindari terjadinya tindak pidana korupsi di kalangan pejabat pemerintahan. Transparansi juga merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap publik,” kata kandidat Ayi Vivananda seusai berkampanye di Jln. Ciparay Kel. Kujang Sari Kec. Bandung Kidul, Senin (28/7).
Pasangan Dada-Ayi kali ini lebih memilih turun langsung ke masyarakat tanpa melakukan pemusatan massa secara besar-besaran karena dikhawatirkan akan menimbukan masalah seperti kemacetan. “Kami tidak mau mengganggu warga,” kata Ayi.
Oleh karena itu, dia memilih menyusuri gang-gang sempit di kawasan pemukiman warga, mulai dari pagi hingga sore hari. Dengan cara ini, Ayi bisa langsung bersilaturahmi, tatap muka, sekaligus menyerap aspirasi warga Kota Bandung.
Menurut Ayi, setelah seharian kita bersilaturahmi, dia menerima sejumlah aspirasi dari masyarakat. “Aspirasinya seputar masalah pendidikan, lingkungan hidup, ketenagakerjaan. Tapi, solusinya sudah tercakup dalam 7 program prioritas Dada Rosada,” kata Ayi.
Sementara itu, kandidat Wali Kota dengn nomor urut 1 Dada Rosada memulai kampanyenya di Jln. Samoja dengan melepas keberangkatan ratusan pendukung yang akan membersihkan anak Sungai Cikapundung.
Sementara menanggapi tentang 7 programnya, Dada Rosada menjelaskan bahwa program-program tersebut merupakan aspirasi masyarakat mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, hingga kecamatan. Program-program itu adalah program masyarakat yang dititipkan ke pemerintah Kota Bandung.
Ketua LPM Kel. Samoja memberikan bukti dukungan dengan menyerahkan 2.550 tanda tangan warga Samoja yang mendukung Dada-Ayi. Di Jln. Lodaya, Dada membagikan 750 bungkus nasi khas Sunda dan makan nasi liwet bersama ratusan tukang becak dan warga setempat.
Dada menjajikan komitmen untuk menjadikan Bandung 100% sebagai kota hijau dan nyaman. “Dengan pengalaman, saya siap melanjutkan pembangunan Kota Bandung. Saya meminta dukungan dari warga untuk memilih nomer 1,” ujarnya.
Sabtu, 26 Juli 2008
”Selama masyarakat belum mampu membiayai pendidikan, harus tentu dibantu. Tidak boleh setengah-setengah”
Bidang pendidikan menempati urutan pertama dari 7 Program Prioritas Kang Dada, hal ini membuktikan betapa Kang Dada peduli dan bersemangat untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Bandung. Targetnya adalah hingga tahun 2008 warga Bandung harus berpendidikan minimal tamat SMA. Program kerjanya dikenal dengan “Bandung Cerdas 2008”. Kota Bandung memperoleh Piagam Penghargaan Widyakrama Tahun 2006 dari Presiden RI atas prestasinya dalam menyukseskan Wajib Belajar (Wajar) Diknas 9 Tahun. Sekolah gratis, beasiswa dan bantuan operasional diharapkan mampu mendukung terwujudnya target ini. Kang Dada dengan keukeuh menyatakan,”Selama masyarakat belum mampu membiayai pendidikan, harus tentu dibantu. Tidak boleh setengah-setengah.” Terbukti, dengan kerja keras dan proses yang berkisanambungan, hasilnya pun mulai tampak:
A. angka putus sekolah menurun (2003-2008) : SD/MI menurun 0,04%; SMP/MTs menurun 0,34%; SMA/SMK/MA menurun 0,22%
B. angka partisipasi murni meningkat (2003-2007) : SD/MI meningkat 19,77%, SMP/MTs meningkat 21,27%, SMA/SMK/MA meningkat 13,38%.
C. tersedia 325 sekolah gratis tahun ini.
D. tunjangan guru sebesar 97,1 milyar rupiah untuk 14.401 orang guru PNS, 7.761 orang guru non-PNS dan 360 orang guru sukwan.
E. Penghargaan Widyakarma Tingkat Nasional Tahun 2006 (Penghargaan Tertinggi dalam Wajar 9 Tahun)
Perlahan Tapi Pasti, Maju Bersama-sama
Dana bantuan khusus walikota bidang kemakmuran (bawaku makmur) adalah uang rakyat, yang dialokasikan dalam pos belanja hibah APBD. Oleh karena itu, penggunaannya harus meningkatkan produktivitas, bukan untuk kebutuhan konsumsi. Kang Dada dengan jujur menegaskan kalau uang ini adalah uang rakyat, dan harus dikembalikan ke rakyat. Tahun ini, Pemkot Bandung menyalurkan dana bawaku makmur term ketiga Rp 11 Miliar yang sudah dibagikan kepada 16.370 orang.
Faktanya, kinerja bidang kemakuran menunjukkan peningkatan yang diantaranya ditandai dengan:
1. Membaiknya laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari 7, 34% di tahun 2003 hingga 8,24%pada tahun 2007
2. Meningkatnya nilai investasi, yaitu pada tahun 2003 sebesar Rp 1,2 Triliyun menjadi Rp 5, 40 trilyun pada tahun 2007
3. Meningkatnya promosi produk sentra perindustrian dan perdagangan yang ditandai dengan revitalisasi 5 kawasan sentra perindustrian dan perdagangan yaitu sentra kaos PHH Mustopa, sentra jeans Cihampelas, sentra sepatu Cibaduyut, sentra rajut Binongjati, dan sentra kain Cigondewah
4. Meningkatnya jumlah koperasi sehat dan mandiri sebanyak 2.148 koperasi pada tahun 2003 menjadi 2.343 koperasi pada tahun 2007, dan meningkatnya jumlah SHU koperasi dari Rp 521,1 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 663,7 milyar pada tahun 2007.
5. Penghargaan dalam Pengembangan Pengrajin Alas Kaki, Pameran Tekstil, dan Produk Tekstil serta Alas Kaki Produksi Indonesia Tingkat Nasional Tahun 2005
Jumat, 25 Juli 2008
Kang Dada dan PERSIB
Kembangkan terus Industri Kreatif dalam Bandung Kota Seni 2008
Apakah Anda pernah menyadari banyaknya industri kreatif yang sekarang menjamur di Kota Bandung?
Kita bisa menemui beragam industri yang mencakup fesyen, periklanan, desain, kerajinan tangan, musik, arsitektur, seni pertunjukan, dan sebagainya. Perkembangan industri kreatif di Kota Bandung terus meningkat sejak tahun 2002 lalu dengan pertumbuhan 13,5% per tahun (2001-2005). Peningkatan ini membawa angin segar bagi iklim industri di Kota Bandung dan menambah pemasukan investasi Kota Bandung.
Pesatnya pertumbuhan industri kreatif ini disadari Kang Dada sebagai sebuah sinyal positif untuk pengembangan seni budaya Kota Bandung. Mengapa? Sebagian besar industri kreatif yang ada bergerak di bidang seni dan budaya seperti kriya, musik, film, dan sebagainya. Untuk itulah sayap-sayap perluasan industri kreatif harus terus dilebarkan. Pengembangan industri kreatif nantinya dapat menunjang pengembangan pariwisata di Kota Bandung.
Menurut Kang Dada, pengembangan teknologi tepat guna untuk industri kreatif dapat memperbesar potensi industri kreatif yang ada saat ini. Maksudnya, sistem produksi yang ada sekarang harus didukung dengan teknologi yang efisien untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dengan skala yang banyak. Kang Dada juga akan mengembangkan klinik desain, yang membidani ide-ide kreatif dalam industri desain. Konsep klinik ini menjadi sebuah upaya konkrit untuk membina industri-industri kreatif baru agar bisa tumbuh cepat dan progresif. Seluruh upaya ini terangkum dalam program "Bandung Kota Seni 2008".
Kamis, 24 Juli 2008
Bukan banyaknya pertemuan, tapi kualitasnya
Semenjak menjadi walikota
Tapi bukan berarti kang Dada hanya larut dalam kesibukannya. Disinilah ia menunjukkan sebuah strategi waktu yang baik , betapapun padatya pekerjaan tapi keluarga adalah bagian terpenting dalam hidupnya. Dan Kang Dada selalu punya cara untuk ada dekat dengan keluarganya. Keukeu Kaniawati Rosada atau akrab dipanggil Keukeu—putri pertama kang Dada—bercerita, bahwa kang Dada adalah seorang figur Bapak yang selalu ingin dekat dengan keluarga. Bahkan disela-sela jadwal kang Dada yang sangat padat untuk menghadiri sejumlah acara, kunjungan, dan rapat kerja, kang Dada senantiasa menyempatkan diri untuk tetap bertemu dan bercengkrama dengan keluarganya. Bisa jadi momen itu adalah disaat makan siang, makan malam atau waktu-waktu yang tidak bisa ditentukan. “Bukan banyaknya pertemuan, tapi kualitasnya..” begitu kata Keukeu memaknai arti pertemuan bersama Bapaknya
Keukeu sadar betul bahwa bertemu Bapak adalah sebuah waktu yang berharga. Karenanya ia selalu menikmati dimanapun dan kapanpun kesempatan itu. Menurut Keukeu, meski lelah Bapak selalu terlihat ceria bersama keluarga, ia juga jarang sekali mengeluh.
Memang betul apa kata orang bijak, Penilaian seorang pemimpin bisa dilihat dari hal terkecil. Salah satunya adalah penilaian terhadap cara memimpin komunitas terkecil dikehidupan, yaitu keluarga. Jika dalam memimpin keluarga sudah baik, maka diluar pun hasilnya akan seperti itu. Sepertinya Inilah sebuah kunci sukses kang Dada yang tidak hanya mampu memimpin
Pribadi yang pemaaf
Menjaga pikiran untuk selalu positif dan berada dalam koridor yang benar tentunya bukan sebuah pekerjaan mudah. Perlu kepiawaian dalam mengatur emosi agar tetap stabil dalam situasi dan kondisi apapun.
Sebagai orang nomor satu di
Tidak hanya itu, Menurut putranya, Rizky Rahadian Rosada—atau akrab dipanggil Ian, Kang Dada adalah seorang pribadi yang berjiwa pemaaf. “jiwa pemaafnya tinggi! Ia bukan tidak tahu siapa lawan politik yang menyerangnya..”
Dimata Ian, Bapaknya selalu menjunjung sikap positifnya itu terhadap semua masalah yang dihadapinya. Terlebih untuk urusan pekerjaan, Kang Dada dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu menyikapi hal-hal hal negatif yang ada dengan tenang. “biar orang lain yang berbuat seperti itu kepada kita, tapi kita tetap bersikap baik terhadap mereka”. Bahkan terhadap orang yang sudah menyakitinya, kang Dada tetap menghormati dan bahkan tetap menjaga harkat orang tersebut dimata publik.
Sungguh sebuah sikap tauladan dari seorang pemimpin bernama Dada Rosada..
“Sukalah memaafkan, dan ajurkan orang berbuat baik. Berpalinglah dari orang yang jahil ( Q.S. 7 Surat Al A’Raaf: 199)
Kang Dada Pilihan Rakyat Bandung
Di polling yang digelar oleh koran Tribun Jabar, Kang Dada dan Kang Ayi menempati tempat pertama, disusul dengan pasangan Trendi (24/07)..
Konon katanya, sewaktu pasangan Hade belum terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar pun, hanya polling tribunjabar.co.id yang hasilnya menunjukkan Hade di peringkat pertama...
Semoga, kejadiannya bakal sama untuk Kang Dada ya..
Ayo, terus dukung Kang Dada di polling ini!
Rabu, 23 Juli 2008
Sejuta pohon untuk Bandung
Selama Kang Dada menjabat, tercatat 1.005.509 pohon (2006) telah ditanam. Dari jumlah ini, sebagian besar jenisnya merupakan jenis pohon produktif dan pelindung. Kang Dada memang memiliki semangat besar untuk menghijaukan kembali Bandung. Penanaman pohon dilakukan di berbagai tempat di seluruh Bandung, dengan bantuan dari Dinas Pertamanan dan pihak swasta.
Penanaman pohon kemudian disusul dengan penanaman sejuta bunga, yang didukung penuh oleh TP PKK Kota Bandung. Gerakan ini menjadi solusi bagi penghijauan kembali kota dengan menanam bunga di ruang-ruang publik. Gedung-gedung perkantoran, perhotelan, sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan pun dihiasi bunga-bunga cantik yang terpelihara dengan baik. Keindahan kota ini bukan semata tanggungjawab Kang Dada dan stafnya, tapi milik kita bersama.
Dukungan dan kontribusi aktif kita semua dapat menjaga kelangsungan program positif ini hingga tahun-tahun mendatang.
Bandung harus lebih Hijau!
Jasmara, wadah perumusan masalah kesehatan Bandung
Melalui program Jasmara (Jaring Aspirasi Masyarakat), sosok walikota menjadi erat dengan warganya. Program Jasmara menjadi jembatan komunikasi yang baik antara keduanya. Warga Kota Bandung mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk mencurahkan pikiran-pikirannya. Sedangkan Kang Dada pun jadi tak pernah lupa aspirasi masyarakatnya. Hasil rangkuman Jasmara menjadi bahan untuk program-program tepat sasaran yang dilakukan Kang Dada. Salah satu contohnya, inventarisasi permasalahan kesehatan di Kota Bandung.
Jasmara kesehatan berguna dalam menyamakan pandangan untuk pembangunan kesehatan. Sebanyak 106 masukan dari masyarakat ditampung dan dirumuskan ke dalam 10 masalah pokok kesehatan Kota Bandung. Masalah-masalah yang terungkap seperti kurangnya pernghargaan terhadap tenaga medis, kurangnya kendaraan operasional kesehatan, dan sebagainya. Memang keseluruhan masalah belum teratasi, namun upaya-upaya perbaikan telah menunjukkan peningkatan yang berarti.
Bagaimanapun, tidak mudah bagi seorang walikota untuk menampung begitu banyak aspirasi masyarakat yang begitu beragam. Setiap pihak memiliki kepentingan dan pandangan yang berbeda-beda. Tapi, kesabaran dan ketelatenan Kang Dada sanggup merangkul semua pihak masyarakat untuk berembug bersama dalam Jasmara.
Sae, Kang!
Selasa, 22 Juli 2008
Kang Dada Berikan Layanan Pendidikan Terbaik
Sok keheul teh kalau di berbagai media cetak maupun maya, banyak ditulis kritik tak membangun tentang Pemerintah Kota Bandung yang katanya gagal di berbagai sektor.. Engke heula.. Baca fakta di bawah ini, dan silahkan percaya bahwa Kang Dada sudah memberikan yang terbaik bagi Kota Bandung.. Jangan mudah percaya pada angka-angka yang dibeberkan para oknum yang ingin menjelekkan Pemerintah Kota Bandung, karena bagaimanapun juga, yang mereka ungkap hanya sisi buruknya..
Kang Dada menyadari bahwa masih banyak siswa yang berasal dari keluarga prasejahtera. Orangtua siswa belum mampu menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMP atau SMU. Untuk itulah beliau membentuk program beasiswa bagi siswa tidak mampu sejak tahun 2004. Program ini telah membantu 12.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan dan siswa paket A/B/C pada tahun 2004. Jumlah bantuan ini terus bertambah hingga data terakhir (2007) menunjukkan 67.086 siswa telah terbantu.
Sekolah gratis BAWAKU kemudian menjadi solusi lain mulai tahun 2007. Berdasarkan konsepnya, biaya pendidikan sekolah gratis difasilitasi oleh APBN, APBD Provinsi, dan APBD pemerintah Kota Bandung, dengan mempertimbangkan potensi sekolah, potensi siswa, jumlah siswa, lokasi daerah dan masyarakat sekitar. Sekolah gratis yang ditetapkan tahun lalu sebanyak 32 sekolah, tahun ini sebanyak 325 sekolah.
Demi memberikan layanan pendidikan terbaik, Kang Dada pun berhasil menambah sarana pendidikan. Jumlah sekolah untuk semua jenjang pendidikan bertambah dari 1.917 (2003) menjadi 2.095 (2008). Ruang kelas yang berhasil dibenahi sebanyak 12.076 ruang (2008). Beliau pun membangun kawasan pelajar “Student Centre” di daerah Sekeloa, bekerjasama dengan Unpad (Galamedia, 28/02/08).
Kang Dada menginginkan aksesibilitas pendidikan yang murah dan terjangkau bagi warganya. Tujuan ini menjadi salah satu visi utama Bandung Cerdas 2008. Hal ini bukanlah mustahil dengan adanya dukungan dari masyarakat, staf-staf pemerintahan dan akademisi-akademisi di Kota Bandung.
Bandung Cerdas in numbers :
a. angka putus sekolah menurun (2003-2008) : SD/MI menurun 0,04%; SMP/MTs menurun 0,34%; SMA/SMK/MA menurun 0,22%
b. angka partisipasi murni meningkat (2003-2007) : SD/MI meningkat 19,77%, SMP/MTs meningkat 21,27%, SMA/SMK/MA meningkat 13,38%.
c. tersedia 325 sekolah gratis tahun ini.
d. tunjangan guru sebesar 97,1 milyar rupiah untuk 14.401 orang guru PNS, 7.761 orang guru non-PNS dan 360 orang guru sukwan.
Nah, ayeuna jenten terang pan..
Senin, 21 Juli 2008
Teladan, Kunci Kepemimpinan Kang Dada
Bagi masyarakat kota Bandung, nama dan sosok H. Dada Rosada, SH, MSi, sangat populer. Berdasarkan hasil dua kali suvei opini publik yang diadakan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung secara langsung yang akan dilaksanakan 10 Agustus 2008, dinamika popularitas Dada Rosada sebagai calon Wali Kota Bandung periode 2008-2013 (periode kedua) masih bertengger di atas 90 % dari kandidat lainnya.
Beberpa partai besar di kota Bandung pun melirik dia. Partai Golkar dan PDI-P didukung Partai demokrat dan Partai Bulan Bitang mencalonkan kembali Dada Rosada, untuk Pilkada kota Bandung 2008. Dia berpasangan dengan Ayi Vivananda sebagai Calon Wakil Walikota Bandung. Pencalonan kembali Dada, didorong derasnya aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat kota Bandung atas keberhasilannya memimpin kota Bandung yang berakhir pada Juni 2008. Berbagai elemen masyarakat menginginkan kesediaannya maju kembali.
Kuatnya harapan kepada Dada, agar kembali diberi kesempatan untuk periode yang kedua bukanlah isapan jempol. Mengingat banyaknya prestasi yang terukir selama kepemimpinannya. Memang sosok Dada, makin tak terpisahkan dengan denyut nadi pembangunan kota Bandung. Pas dimasa kepemimpinannya terselenggarakannya event internasional momentum peringatan 50 tahun Konferensi Asia- Afrika (KAA) 2005, yang menjadikan kota berjuluk Parijs Van Java ini memiliki akses dan infrastruktur yang lebih berkualitas.
Dimulainya pembangunan flay over Pasupati, Tol Cipularang, perluasan bandara dan rehabilitasi lingkungan. Pemimpin yang satu ini merupakan ikon perubahan kota kembang. Kini kita saksikan dipenjuri kota seluas 16.729, 50 Ha. ini berkembang menjadi kota metropolitan yang tetap mempertahankan karakteristik sebagai kota sejarah yang melestarikan citra estetik, modern, aman, nyaman. Status kota Jasa dan Wisata Belanja yang disandangnya benar-benar hidup. Pusat-pusat perbelanjaan baik tradisional mapun modern tertata asri dan rapih.
Berkat tangan dingin dan kepiawaiannya memimpin. Dada sejak dilantik Oktober 2003 sebagai Walikota Bandung, kalau diibarakan angin berterus bertiup kencang berbenah menata wajah kota Bandung. Arahnya tiada lain untuk meraih sebuah kondisi kota yang ideal. Sebuah impian kuat. Sebuah visi yang jelas dan terukur yang dituangkannya ke dalam 7 program prioritas pembangunan. Yakni bidang Pendidikan dengan target Bandung Cerdas 2008. Kesehatan dengan target Bandung Sehat 2007. Kemakmuran, Bandung Makmur 2008, Lingkungan, Bandung Hijau 2006. Seni Budaya, Bandung Kota Seni 2008. Olah Raga Bandung Kota Berprestasi 2008, dan Agama, Bandung Kota Agamis 2008. Bermuara untuk menggapai Kota bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat).
Kehendak dari visi tersebut diimplementasikan dalam penjabaran misinya. Yaitu menegmbangkan sumber daya manusia yang amdal dan religius. Kemudian mengembangkan perekonomian kota yang adil dan tangguh. Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadaran tinggi beserta berhati nurani. Perwujudan visi yang dijabarkan dalam misi juga mencakup perihal peningkatan penataan kota agar lebih baik serta dibarengi dengan peningkatan kinerja pemerintah kota yang profesional. efektif, akuntabel, dan transparansi, serta mengembangkan keuangan kota. Strateginya, Dada melakukan perkuatan-perkuatan melalui implementasi konsep yang sumbernya dibiayai oleh APBD. Disamping penggalian potensi lain dari swasta.
Dalam mengoptimalkan program mengejar target pencanangannya pada tahun 2008, dari ke 7 program prioritas pembangunan yang diembannya, di masa akselerasinya tahun 2007, strategi penyelenggaraan Pemerintahan Kota Bandung diarahkan untuk mendayagunakan berbagai potensi sumber daya, dalam kerangka mengoptimalkan kinerja mewujudkan Kota Bandung kota jasa Bermartabat, pelaksanaan urusan pemerintahan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, disinergikan dan disinkronisasikan dengan pelaksanaan 7 program prioritas, khususnya Bandung Cerdas 2008, Bandung Sehat 2007 dan Bandung Makmur 2008, secara faktual telah mampu mendongkrak peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kota Bandung secara signifikam dari semula 77,15 poin pada 2003 menjadi 78,09 poin pada 2007 atau menjadi 8,09 %.
Untuk pendapatan, pada tahun 2003-2006, yang direncanakan sebesar Rp.4,47 triliun dapat direalisasikan sebesar Rp.4,60 triliun atau mencapai 102,99 %. Lalu pada 2007, dari rencana Rp.1,61 triliun atau 104,30 %. Pada 2008, dari rencana pendapatan sebesar Rp.1,87 triliun hingga bulan Maret telah mencapai 19,89 % atau sebesar Rp.0,37 triliun.
Bidang Bandung Hijau, telah menghijaukan dari luas kota Bandung 6.91 % diperuntukan untuk ruang terbuka hijau (RTH)
Gebrakan lulusan S2, program pasca sarjana STIA LAN-RI, ini memang membawa angin segar bagi Kota Bandung. Simak saja dalam Laporan Pertanggungjawaban Wali Kota Bandung di akhir Masa jabatan 2003 – 2008 yang disampaikan pada Rapat Paripurna di DPRD Kota Bandung, Jum’at (9/5/o8). Pemkot Bandung dalam 7 program prioritas pembangunan yang diusungnya, dalam bidang pendidikan telah mampu merealisasikan Bandung Cerdas 2008, yang ditandai dengan meningkatnya angka partisipasi murni dan kasar pada setiap strata pendidikan. Menurunnya angka putus sekolah pada setiap strata pendidikan prasekolah dasar dan menengah, serta berbagai indikator lainnya. Juga ditandai dengan diterimanya berbagai piagam, piala dan plakat penghargaan baik tingkat regional, nasional maupun internasional.
Pemkot Bandung juga bisa mengembangkan perekonomian kota yang adil dengan target prioritas Bandung Makmur 2008, yang ditandai dengan tercapainya indikator kinerja pembangunan. Salah satunya adalah meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dari 7,34 % pada 2003 menjadi 8,24 % pada 2007 atau meningkat 0,90 %, serta menurunnya jumlah pengangguran sebesar 17,58 %. Di samping itu Pemkot Bandung juga memperoleh beberapa penghargaan baik regional maupun tingkat nasional karena prestasinya.
Bidang Kesehatan, terwujudnya Bandung Sehat 2007, dengan indikator Pencapaaian Umur Harapan Hidup (UHH) dan status giji adanya peningkatan, Angka Kematian Bayi (AKB), dan Ibu menurun.Memberikan pelayanan Askeskin dan Bawaku Sehat. Berbagai piagam, piala dan plakat penghargaan bidang kesehatan baik tingkat regional dan nasional pun dapat diraihnya.
Sedang dalam mengembangkan sosial budaya kota dapat dicapai dengan semakin berkurangnya praktek postitusi setelah penutupan Saritem dan meningkatnya kerukunan antar umat beragama dengan tidak adanya pertikaian antar umat serta meningkatnya upah minimum kota.
Dada juga mengakui masih terdapatnya jumlah penduduk miskin dari 67.770 Kepala keluarga (KK) pada 2003 menjadi 83.500 KK pada 2007. “Namun hal itu dipengaruhi faktor eksternal kenaikan BBM dua kali pada 2005, serta adanya sebagian masyarakat yang mengondisikan sebagai masyarakat miskin untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Di samping ke 7 program, Dada juga punya 5 gerakan. Yaitu gerakan penghijauan, hemat dan menambung air dengan membuat sumur resapan. Gerakan Cikapundung bersih, gerakan sejuta bunga, gerakan udara bersih dan gerakan P4LH (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup). Selain itu 15 sasaran pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi kota yang diantaranya terdapat kegiatan monumental. Seperti pembangunan Sarana Olah raga (SOR) Gedebage, Pembangunan Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Lanjutan Penaataan Taman Tegalega dan perluasan ruang terbuka hijau yang mencakup pembebasan lahan seluas 2 hektar di kawasan Saritem juga di bekas Pasar Tradisional Ujungberung. Rivitalisasi lima sentra perdagangan. Penataan Moda transportasi, pembangunan kawasan seni Ujung Berung, pariwisata dan Saung Angklung Mang Udjo, rivitalisasi pasar tradisional, penataan Puncrut, Serta optimalisasi bantuan Peningkatan kemakmuran (PBPK) dibidang pendidikan, kesehatan dan kemakmuran.
Dada bukanlah sosok yang mau dikelabui begitu saja oleh laporan manis bawahannya. Seakan tidak penat-penatnya Dada getol turun kebawah ingin memastikan langsung realisasi program-program pembangunan kota sesungguhnya. Karena kebiasaan itu, tak urung masyarakat pun jadi tak sungkan menyampaikan keluh-kesahnya dan masukan kepada walikotanya terkait problem mereka. Bahkan Dada membuka hot line khusus yang bertajuk “Halo Kang Dada” di salah satu media lokal terkemuka untuk masyarakat 24 Jam (duapuluh empat Jam) mengundang masyarakat bicara blak-blakan membiarkan masyarakat mengkritik, mengadukan, atau memberi saran tentang kinerjanya dan bawahannya.
Pria kelahiran Kabupaten Bandung 29 April 1947, memang pintar menawarkan solusi yang berpegang pada kebutuhan proforsional, konprehensif dan berkelanjutan susuai kadar dan sifat permasalahannya. Rasa optimis warga pun makin menebal oleh tangan dingin Dada, yang kian mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan warga kotanya. Di mata warganya, sosok Dada adalah walikota pekerja keras siang dan malam memacu greget penataan kota.
Merendah
Mendapat pujian dan kepercayaan dari warganya, Dada pun merendah. Ia menilai bahwa kunci sukses yang paling penting baginya adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsi dirinya sebagai walikota dan visi kota Bandung sebagai kota jasa yang Bermartabat sebagai landasan pelaksanaan yang dipakai. Baru kemudian fokus pada pembidangan kepada enam misi seperti peningkatan SDM, ekonomi kerakyatan, aosial budaya, penataan kota yang baik, pemerintahan yang dapat dipercaya, akuntabel dan transparan, serta pengelolaan keuangan yang baik untuk pembiayaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pun dengan program tujuh prioritas pembangunannya.
Dada pun mengaku, selama memimpin, mengelola dan mengendalikan manajemen Penkot Bandung periode 2008-2013, perwujudan visi Kota Bandung sebagai kota Jasa Bermartabat telah dapat diimplementasikan sesuai kemampuan sumber daya yang dimiliki Penkot.
Sosok tauladan
Ada sisi lain yang mewarnai dan memberi pengaruh sangat mendalam dari sosok dan kepemimpinan Dada Rosada, yaitu penghayatannya terhadap filosofi hidup yang telah dipegangnya. Dirinya sangat kuat memelihara sikap memuliakan orang tua, guru, pemimpin yang bijaksana dan sahabat atau teman, memiliki kekuatan besar dalam menentukan jalan hidup seseorang. Empat hal inilah yang selalu dijungjung tinggi olehnya.
Sebagai seorang pemimpin masyarakat, suami dari Hj. Nani Suryani B. AN ini sangat mementingkan terpeliharanya jalinan tali silaturahmi, baik di lingkungan pemerintah, elemen masyarakat apalagi kepada warganya sendiri. Tak tampak kesan berlaku kaku dan arogan dalam dirinya. Tak heran bila dalam keseharian menjalankan tugas-tugas dalam agenda kunjungan kerjanya ke tengah masyarakat, Dada selalu saja disambut antusias warga. Dia memang seorang teladan bagi keluarga dan masyarakatnya.
Diakuinya, kunci sukses seorang pemimpin adalah keteladanan, yang juga datang dari kehidupan keluarga. Sebagai kepala keluarga, peran ganda yang sekaligus sebagai walikota dapat dipentaskannya dengan apik. Menanamkan sikap saling menghargai, mempercayai dan pengertian adalah sisi indah wujud sukses kepemimpinannya selaku kepala keluarga.Dia memerankan bahwa selaku walikota dirinya tak hanya milik keluarga tapi juga milik masyarakat. Terlepas kekurangan dan kelebihannya, ujar Dada, namun dirinya selalu berusaha untuk berbuat untuk mencapai hasil yang maksimal.
Sarat Prestasi
Berbagai prestasi yang ditorehkan sebagai bukti suksesnya selama Dada memimpin Kota Bandung, di antaranya: Pada tahun 2008, Dada menerima penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KOSGORO di Jakarta Convensional Centre, sebagai Kader Kosgoro yang telah memberikan kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan dan kehidupan masyarakat kota Bandung. Penghargaan itu dianugerahkan Ketua Umum DPP KOSGORO, HR Agung Laksono, disaksikan Presiden RI DR H Susilo Bambang Yudhoyono serta Wakil Presiden RI H Jusuf Kalla.
Juga meraih Juara MTQ tingkat Jawa Barat, dua kali berturut-turut tahun 2007 & 2008. Menerima Piagam Pengcab NU Kota Bandung sebagai tokoh yang peduli terhadap pembangunan aktivitas keagamaan dalam rangka Bandung Agamis 2008. Sedang pada tahun 2007, menerima penghargaan Lencana Aditya Karya Mahatva Yodha sebagai Pembina Umum Terbaik Karang Taruna Kabupaten/Kota Tingkat Nasional.
Bandung juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat sebagai Kota Koperasi. Piagam Penghargaan sebagai kota Vakasional (Sekolah Kejuruan) dari Mendiknas. Piagam Penghargaan sebagai Wali Kota Berprestasi dalam bidang pembangunan pertanian dari Menteri Pertanian.
Juga menerima penghargaan Piala Suratin Utama, penghargaan sebagai Tokoh Sepak Bola Tingkat Utama dari PSSI yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI. Menerima Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI, atas Dharma Baktinya yang besar terhadap negara dan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang Program Keluarga Berencana.
Pada tahun 2006: Menerima Piala Penghargaan Indonesia Consumer Ptotection Award, penghargaan kepada BPSK terbaik dari Menteri Perdagangan. Piagam dan lencana Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Tingkat Nasional dari Presiden RI.
Penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima kepada Unit Kerja Pelayanan Publik dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI, oleh Presiden RI. Piagam Penghargaan Widyakrama Tingkat Nasional dari Presiden RI atas Prestasi Tertinggi dalam Wajar Dikdas 9 Tahun. Penganugerahan Certificate In Urban Sustainability, dari Royal Institute of Technology (KTH) (Professor Ronald Wennersten) Swedia.
Pada tahun 2005 menerima Piagam Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Tertib Lalulintas dan Angkutan Kota, sebagai kota Rayadari Menteri Perhubungan.
Piagam Penghargaan Pembangunan Kesehatan mewujudkan Indonesia Sehat 2010 peringkat Manggala Karya Bakti Husada Arutala dari Menteri Kesehatan. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jabar atas Partisipasi dalam Peringatan Konferensi asia Afrika. Penganugrahan Piala Wajar Dikdas 9 Tahun Award Peringkat I (pertama) Wilayah Priangan dari Gubernur Jabar.
Pada tahun 2004: Piagam Penghargaan Adipura Lingkungan Hidup (Best Effort) dalam meningkatkan Kualitas Lingkungan Perkotaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Piagam Penghargaan Manggala Kencana II Tingkat Nasional oleh Presiden RI, dari BKKBN. Anugrah Piagam Kepemudaan atas Prestasi dan kepeduliannya terhadap pembangunan kepemudaan di daerah Tingkat nasional dari Mendiknas.
Di samping seabreg piala dan piagam bukti prestasi di bidang keolahragaan, juga pengharggaan Citra Pelayanan Prima, Manggala Karya Kencana II (terbaik ke-1 penanganan Narkoba). Terbaik ke-1 se Jabar dalam kinerja pembangunan Masyarakat kelurahan. Bakor Emas Winojakrama padalangan.
Penghargaan Pembangunan, sebagai Juara Nasional Lomba Emisi kendaraan dinas operasional pemerintah. Juga di tingkat nasional, juara Pengembang Pengrajin Alas Kaki Pameran Tektil dan produk tekstil dan alas kaki produksi Indonesia. Piala dan penghargaan terbaik sebagai motivator dalam memberikan perhatian besar kepada kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung. Penghargaan dari Musium Rekor Dunia Indonesia. Dan sejumlah piagam lainnya, baik regional dan lokal serta dari lembaga, instansi, atau ormas untuk kota Bandung yang tidak semua diuraikan dalam kesempatan ini. Ini suatu bukti nyata atas prestasi yang telah dicapai kota Bandung selama ini.
(diambil dari Ensiklopedi Tokoh Indonesia)