Kamis, 24 Juli 2008

Pribadi yang pemaaf

Menjaga pikiran untuk selalu positif dan berada dalam koridor yang benar tentunya bukan sebuah pekerjaan mudah. Perlu kepiawaian dalam mengatur emosi agar tetap stabil dalam situasi dan kondisi apapun.

Sebagai orang nomor satu di kota Bandung, kang Dada pastilah banyak menerima kritik dari lawan-lawan politiknya. Bahkan kang Dada tidak sedikit menerima perlakuan yang menyudutkan dan menjatuhkan nama baiknya. Jika masalah seperti ini dihadapi oleh orang biasa, tentulah hal ini telah menyulut emosi orang itu. Tapi berbeda dengan kang Dada, disinilah ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya membutuhkan kecerdasan intelektual, tapi juga kecerdasan emosi . Ia tampak selalu tenang dalam menghadapi berbagai kejadian yang tidak menyenangkan, bahkan ia juga tidak terpancing terhadap suasana panik. Ketika orang lain gusar melihat dirinya diserang oleh lawan politiknya, kang Dada tetap menjaga sikap baik dan tidak pernah berniat menyerang balik.

Tidak hanya itu, Menurut putranya, Rizky Rahadian Rosada—atau akrab dipanggil Ian, Kang Dada adalah seorang pribadi yang berjiwa pemaaf. “jiwa pemaafnya tinggi! Ia bukan tidak tahu siapa lawan politik yang menyerangnya..”

Dimata Ian, Bapaknya selalu menjunjung sikap positifnya itu terhadap semua masalah yang dihadapinya. Terlebih untuk urusan pekerjaan, Kang Dada dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu menyikapi hal-hal hal negatif yang ada dengan tenang. “biar orang lain yang berbuat seperti itu kepada kita, tapi kita tetap bersikap baik terhadap mereka”. Bahkan terhadap orang yang sudah menyakitinya, kang Dada tetap menghormati dan bahkan tetap menjaga harkat orang tersebut dimata publik.

Sungguh sebuah sikap tauladan dari seorang pemimpin bernama Dada Rosada..

“Sukalah memaafkan, dan ajurkan orang berbuat baik. Berpalinglah dari orang yang jahil ( Q.S. 7 Surat Al A’Raaf: 199)

Tidak ada komentar: