Bagi masyarakat kota Bandung, nama dan sosok H. Dada Rosada, SH, MSi, sangat populer. Berdasarkan hasil dua kali suvei opini publik yang diadakan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung secara langsung yang akan dilaksanakan 10 Agustus 2008, dinamika popularitas Dada Rosada sebagai calon Wali Kota Bandung periode 2008-2013 (periode kedua) masih bertengger di atas 90 % dari kandidat lainnya.
Beberpa partai besar di kota Bandung pun melirik dia. Partai Golkar dan PDI-P didukung Partai demokrat dan Partai Bulan Bitang mencalonkan kembali Dada Rosada, untuk Pilkada kota Bandung 2008. Dia berpasangan dengan Ayi Vivananda sebagai Calon Wakil Walikota Bandung. Pencalonan kembali Dada, didorong derasnya aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat kota Bandung atas keberhasilannya memimpin kota Bandung yang berakhir pada Juni 2008. Berbagai elemen masyarakat menginginkan kesediaannya maju kembali.
Kuatnya harapan kepada Dada, agar kembali diberi kesempatan untuk periode yang kedua bukanlah isapan jempol. Mengingat banyaknya prestasi yang terukir selama kepemimpinannya. Memang sosok Dada, makin tak terpisahkan dengan denyut nadi pembangunan kota Bandung. Pas dimasa kepemimpinannya terselenggarakannya event internasional momentum peringatan 50 tahun Konferensi Asia- Afrika (KAA) 2005, yang menjadikan kota berjuluk Parijs Van Java ini memiliki akses dan infrastruktur yang lebih berkualitas.
Dimulainya pembangunan flay over Pasupati, Tol Cipularang, perluasan bandara dan rehabilitasi lingkungan. Pemimpin yang satu ini merupakan ikon perubahan kota kembang. Kini kita saksikan dipenjuri kota seluas 16.729, 50 Ha. ini berkembang menjadi kota metropolitan yang tetap mempertahankan karakteristik sebagai kota sejarah yang melestarikan citra estetik, modern, aman, nyaman. Status kota Jasa dan Wisata Belanja yang disandangnya benar-benar hidup. Pusat-pusat perbelanjaan baik tradisional mapun modern tertata asri dan rapih.
Berkat tangan dingin dan kepiawaiannya memimpin. Dada sejak dilantik Oktober 2003 sebagai Walikota Bandung, kalau diibarakan angin berterus bertiup kencang berbenah menata wajah kota Bandung. Arahnya tiada lain untuk meraih sebuah kondisi kota yang ideal. Sebuah impian kuat. Sebuah visi yang jelas dan terukur yang dituangkannya ke dalam 7 program prioritas pembangunan. Yakni bidang Pendidikan dengan target Bandung Cerdas 2008. Kesehatan dengan target Bandung Sehat 2007. Kemakmuran, Bandung Makmur 2008, Lingkungan, Bandung Hijau 2006. Seni Budaya, Bandung Kota Seni 2008. Olah Raga Bandung Kota Berprestasi 2008, dan Agama, Bandung Kota Agamis 2008. Bermuara untuk menggapai Kota bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat).
Kehendak dari visi tersebut diimplementasikan dalam penjabaran misinya. Yaitu menegmbangkan sumber daya manusia yang amdal dan religius. Kemudian mengembangkan perekonomian kota yang adil dan tangguh. Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadaran tinggi beserta berhati nurani. Perwujudan visi yang dijabarkan dalam misi juga mencakup perihal peningkatan penataan kota agar lebih baik serta dibarengi dengan peningkatan kinerja pemerintah kota yang profesional. efektif, akuntabel, dan transparansi, serta mengembangkan keuangan kota. Strateginya, Dada melakukan perkuatan-perkuatan melalui implementasi konsep yang sumbernya dibiayai oleh APBD. Disamping penggalian potensi lain dari swasta.
Dalam mengoptimalkan program mengejar target pencanangannya pada tahun 2008, dari ke 7 program prioritas pembangunan yang diembannya, di masa akselerasinya tahun 2007, strategi penyelenggaraan Pemerintahan Kota Bandung diarahkan untuk mendayagunakan berbagai potensi sumber daya, dalam kerangka mengoptimalkan kinerja mewujudkan Kota Bandung kota jasa Bermartabat, pelaksanaan urusan pemerintahan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, disinergikan dan disinkronisasikan dengan pelaksanaan 7 program prioritas, khususnya Bandung Cerdas 2008, Bandung Sehat 2007 dan Bandung Makmur 2008, secara faktual telah mampu mendongkrak peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kota Bandung secara signifikam dari semula 77,15 poin pada 2003 menjadi 78,09 poin pada 2007 atau menjadi 8,09 %.
Untuk pendapatan, pada tahun 2003-2006, yang direncanakan sebesar Rp.4,47 triliun dapat direalisasikan sebesar Rp.4,60 triliun atau mencapai 102,99 %. Lalu pada 2007, dari rencana Rp.1,61 triliun atau 104,30 %. Pada 2008, dari rencana pendapatan sebesar Rp.1,87 triliun hingga bulan Maret telah mencapai 19,89 % atau sebesar Rp.0,37 triliun.
Bidang Bandung Hijau, telah menghijaukan dari luas kota Bandung 6.91 % diperuntukan untuk ruang terbuka hijau (RTH)
Gebrakan lulusan S2, program pasca sarjana STIA LAN-RI, ini memang membawa angin segar bagi Kota Bandung. Simak saja dalam Laporan Pertanggungjawaban Wali Kota Bandung di akhir Masa jabatan 2003 – 2008 yang disampaikan pada Rapat Paripurna di DPRD Kota Bandung, Jum’at (9/5/o8). Pemkot Bandung dalam 7 program prioritas pembangunan yang diusungnya, dalam bidang pendidikan telah mampu merealisasikan Bandung Cerdas 2008, yang ditandai dengan meningkatnya angka partisipasi murni dan kasar pada setiap strata pendidikan. Menurunnya angka putus sekolah pada setiap strata pendidikan prasekolah dasar dan menengah, serta berbagai indikator lainnya. Juga ditandai dengan diterimanya berbagai piagam, piala dan plakat penghargaan baik tingkat regional, nasional maupun internasional.
Pemkot Bandung juga bisa mengembangkan perekonomian kota yang adil dengan target prioritas Bandung Makmur 2008, yang ditandai dengan tercapainya indikator kinerja pembangunan. Salah satunya adalah meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dari 7,34 % pada 2003 menjadi 8,24 % pada 2007 atau meningkat 0,90 %, serta menurunnya jumlah pengangguran sebesar 17,58 %. Di samping itu Pemkot Bandung juga memperoleh beberapa penghargaan baik regional maupun tingkat nasional karena prestasinya.
Bidang Kesehatan, terwujudnya Bandung Sehat 2007, dengan indikator Pencapaaian Umur Harapan Hidup (UHH) dan status giji adanya peningkatan, Angka Kematian Bayi (AKB), dan Ibu menurun.Memberikan pelayanan Askeskin dan Bawaku Sehat. Berbagai piagam, piala dan plakat penghargaan bidang kesehatan baik tingkat regional dan nasional pun dapat diraihnya.
Sedang dalam mengembangkan sosial budaya kota dapat dicapai dengan semakin berkurangnya praktek postitusi setelah penutupan Saritem dan meningkatnya kerukunan antar umat beragama dengan tidak adanya pertikaian antar umat serta meningkatnya upah minimum kota.
Dada juga mengakui masih terdapatnya jumlah penduduk miskin dari 67.770 Kepala keluarga (KK) pada 2003 menjadi 83.500 KK pada 2007. “Namun hal itu dipengaruhi faktor eksternal kenaikan BBM dua kali pada 2005, serta adanya sebagian masyarakat yang mengondisikan sebagai masyarakat miskin untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Di samping ke 7 program, Dada juga punya 5 gerakan. Yaitu gerakan penghijauan, hemat dan menambung air dengan membuat sumur resapan. Gerakan Cikapundung bersih, gerakan sejuta bunga, gerakan udara bersih dan gerakan P4LH (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup). Selain itu 15 sasaran pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi kota yang diantaranya terdapat kegiatan monumental. Seperti pembangunan Sarana Olah raga (SOR) Gedebage, Pembangunan Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Lanjutan Penaataan Taman Tegalega dan perluasan ruang terbuka hijau yang mencakup pembebasan lahan seluas 2 hektar di kawasan Saritem juga di bekas Pasar Tradisional Ujungberung. Rivitalisasi lima sentra perdagangan. Penataan Moda transportasi, pembangunan kawasan seni Ujung Berung, pariwisata dan Saung Angklung Mang Udjo, rivitalisasi pasar tradisional, penataan Puncrut, Serta optimalisasi bantuan Peningkatan kemakmuran (PBPK) dibidang pendidikan, kesehatan dan kemakmuran.
Dada bukanlah sosok yang mau dikelabui begitu saja oleh laporan manis bawahannya. Seakan tidak penat-penatnya Dada getol turun kebawah ingin memastikan langsung realisasi program-program pembangunan kota sesungguhnya. Karena kebiasaan itu, tak urung masyarakat pun jadi tak sungkan menyampaikan keluh-kesahnya dan masukan kepada walikotanya terkait problem mereka. Bahkan Dada membuka hot line khusus yang bertajuk “Halo Kang Dada” di salah satu media lokal terkemuka untuk masyarakat 24 Jam (duapuluh empat Jam) mengundang masyarakat bicara blak-blakan membiarkan masyarakat mengkritik, mengadukan, atau memberi saran tentang kinerjanya dan bawahannya.
Pria kelahiran Kabupaten Bandung 29 April 1947, memang pintar menawarkan solusi yang berpegang pada kebutuhan proforsional, konprehensif dan berkelanjutan susuai kadar dan sifat permasalahannya. Rasa optimis warga pun makin menebal oleh tangan dingin Dada, yang kian mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan warga kotanya. Di mata warganya, sosok Dada adalah walikota pekerja keras siang dan malam memacu greget penataan kota.
Merendah
Mendapat pujian dan kepercayaan dari warganya, Dada pun merendah. Ia menilai bahwa kunci sukses yang paling penting baginya adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsi dirinya sebagai walikota dan visi kota Bandung sebagai kota jasa yang Bermartabat sebagai landasan pelaksanaan yang dipakai. Baru kemudian fokus pada pembidangan kepada enam misi seperti peningkatan SDM, ekonomi kerakyatan, aosial budaya, penataan kota yang baik, pemerintahan yang dapat dipercaya, akuntabel dan transparan, serta pengelolaan keuangan yang baik untuk pembiayaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pun dengan program tujuh prioritas pembangunannya.
Dada pun mengaku, selama memimpin, mengelola dan mengendalikan manajemen Penkot Bandung periode 2008-2013, perwujudan visi Kota Bandung sebagai kota Jasa Bermartabat telah dapat diimplementasikan sesuai kemampuan sumber daya yang dimiliki Penkot.
Sosok tauladan
Ada sisi lain yang mewarnai dan memberi pengaruh sangat mendalam dari sosok dan kepemimpinan Dada Rosada, yaitu penghayatannya terhadap filosofi hidup yang telah dipegangnya. Dirinya sangat kuat memelihara sikap memuliakan orang tua, guru, pemimpin yang bijaksana dan sahabat atau teman, memiliki kekuatan besar dalam menentukan jalan hidup seseorang. Empat hal inilah yang selalu dijungjung tinggi olehnya.
Sebagai seorang pemimpin masyarakat, suami dari Hj. Nani Suryani B. AN ini sangat mementingkan terpeliharanya jalinan tali silaturahmi, baik di lingkungan pemerintah, elemen masyarakat apalagi kepada warganya sendiri. Tak tampak kesan berlaku kaku dan arogan dalam dirinya. Tak heran bila dalam keseharian menjalankan tugas-tugas dalam agenda kunjungan kerjanya ke tengah masyarakat, Dada selalu saja disambut antusias warga. Dia memang seorang teladan bagi keluarga dan masyarakatnya.
Diakuinya, kunci sukses seorang pemimpin adalah keteladanan, yang juga datang dari kehidupan keluarga. Sebagai kepala keluarga, peran ganda yang sekaligus sebagai walikota dapat dipentaskannya dengan apik. Menanamkan sikap saling menghargai, mempercayai dan pengertian adalah sisi indah wujud sukses kepemimpinannya selaku kepala keluarga.Dia memerankan bahwa selaku walikota dirinya tak hanya milik keluarga tapi juga milik masyarakat. Terlepas kekurangan dan kelebihannya, ujar Dada, namun dirinya selalu berusaha untuk berbuat untuk mencapai hasil yang maksimal.
Sarat Prestasi
Berbagai prestasi yang ditorehkan sebagai bukti suksesnya selama Dada memimpin Kota Bandung, di antaranya: Pada tahun 2008, Dada menerima penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KOSGORO di Jakarta Convensional Centre, sebagai Kader Kosgoro yang telah memberikan kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan dan kehidupan masyarakat kota Bandung. Penghargaan itu dianugerahkan Ketua Umum DPP KOSGORO, HR Agung Laksono, disaksikan Presiden RI DR H Susilo Bambang Yudhoyono serta Wakil Presiden RI H Jusuf Kalla.
Juga meraih Juara MTQ tingkat Jawa Barat, dua kali berturut-turut tahun 2007 & 2008. Menerima Piagam Pengcab NU Kota Bandung sebagai tokoh yang peduli terhadap pembangunan aktivitas keagamaan dalam rangka Bandung Agamis 2008. Sedang pada tahun 2007, menerima penghargaan Lencana Aditya Karya Mahatva Yodha sebagai Pembina Umum Terbaik Karang Taruna Kabupaten/Kota Tingkat Nasional.
Bandung juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat sebagai Kota Koperasi. Piagam Penghargaan sebagai kota Vakasional (Sekolah Kejuruan) dari Mendiknas. Piagam Penghargaan sebagai Wali Kota Berprestasi dalam bidang pembangunan pertanian dari Menteri Pertanian.
Juga menerima penghargaan Piala Suratin Utama, penghargaan sebagai Tokoh Sepak Bola Tingkat Utama dari PSSI yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI. Menerima Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI, atas Dharma Baktinya yang besar terhadap negara dan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang Program Keluarga Berencana.
Pada tahun 2006: Menerima Piala Penghargaan Indonesia Consumer Ptotection Award, penghargaan kepada BPSK terbaik dari Menteri Perdagangan. Piagam dan lencana Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Tingkat Nasional dari Presiden RI.
Penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima kepada Unit Kerja Pelayanan Publik dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI, oleh Presiden RI. Piagam Penghargaan Widyakrama Tingkat Nasional dari Presiden RI atas Prestasi Tertinggi dalam Wajar Dikdas 9 Tahun. Penganugerahan Certificate In Urban Sustainability, dari Royal Institute of Technology (KTH) (Professor Ronald Wennersten) Swedia.
Pada tahun 2005 menerima Piagam Penghargaan Wahana Tata Nugraha dan Tertib Lalulintas dan Angkutan Kota, sebagai kota Rayadari Menteri Perhubungan.
Piagam Penghargaan Pembangunan Kesehatan mewujudkan Indonesia Sehat 2010 peringkat Manggala Karya Bakti Husada Arutala dari Menteri Kesehatan. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jabar atas Partisipasi dalam Peringatan Konferensi asia Afrika. Penganugrahan Piala Wajar Dikdas 9 Tahun Award Peringkat I (pertama) Wilayah Priangan dari Gubernur Jabar.
Pada tahun 2004: Piagam Penghargaan Adipura Lingkungan Hidup (Best Effort) dalam meningkatkan Kualitas Lingkungan Perkotaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Piagam Penghargaan Manggala Kencana II Tingkat Nasional oleh Presiden RI, dari BKKBN. Anugrah Piagam Kepemudaan atas Prestasi dan kepeduliannya terhadap pembangunan kepemudaan di daerah Tingkat nasional dari Mendiknas.
Di samping seabreg piala dan piagam bukti prestasi di bidang keolahragaan, juga pengharggaan Citra Pelayanan Prima, Manggala Karya Kencana II (terbaik ke-1 penanganan Narkoba). Terbaik ke-1 se Jabar dalam kinerja pembangunan Masyarakat kelurahan. Bakor Emas Winojakrama padalangan.
Penghargaan Pembangunan, sebagai Juara Nasional Lomba Emisi kendaraan dinas operasional pemerintah. Juga di tingkat nasional, juara Pengembang Pengrajin Alas Kaki Pameran Tektil dan produk tekstil dan alas kaki produksi Indonesia. Piala dan penghargaan terbaik sebagai motivator dalam memberikan perhatian besar kepada kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung. Penghargaan dari Musium Rekor Dunia Indonesia. Dan sejumlah piagam lainnya, baik regional dan lokal serta dari lembaga, instansi, atau ormas untuk kota Bandung yang tidak semua diuraikan dalam kesempatan ini. Ini suatu bukti nyata atas prestasi yang telah dicapai kota Bandung selama ini.
(diambil dari Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar